Application period (Non-European applicants): 01.01. - 31.05.2012 Application period (European applicants): 01.01. - 31.07.2012
Application process
We will guide you through the application process!
In order to apply for a Master-degree course of the
International Graduate Center, you need the application form for
international master (MBA) courses. You can download this application
form and additional information for applicants on the right side of this
page. If desired, we would also send you application forms and further
information about courses of studies via e-mail or ground. For this
purpose please use our contact form to get in touch with us. You can also apply online. Please select "online application" in the menu to get the online application form. more
International Support
Living
and studying in another country is both exciting and interesting but at
the same time it also means organizational and administrative work. Our
international applicants and students do not need to worry about this.
The Student Service of the IGC looks after them right from the start and
answers all questions with regard to the planned study visit in Bremen
beforehand. more
General admission requirements
An undergraduate (bachelor) degree or equivalent with an above average performance
MBA only: One year of work experience in a business environment (recommended two years) after graduation
Minimum TOEFL score of 560, IELTS of 6,0 or prior studies in English
GMAT is not required in general but could be considered positively in the application process
A reference letter of an university or company
Advantages of the IGC degree courses
Highest academic standards through German and international accreditation
MBA and Master Degrees in just one year study-time
German State University Degrees on a high Level (Master and MBA)
Practice-oriented studies with lecturers from well known German and European companies and organizations
A tuition free optional semester for an internship
Nice study atmosphere in the center of the traditional and intercultural city of Bremen
All admissions periods are now closed! Mar 19, 2012
The admissions periods for academic year 2012 – 2013 are now closed. UAF is now handling applications which have arrived on 14th
of March. If you have applied to any of the universities which use UAF
as their service center, please remember to contact them directly about
your admissions status. All applications will be delivered to the
university. Usually universities make student selections by May, but
this varies according to the programme.
UAF e-mail service has a slight delay due to a record number of
applicant enquiries this year. Our phone service has been closed.
Student selections made by university Mar 5, 2012
All applications will be forwarded to the universities after
processing. If you wish to find out when student selections are
published, contact the university that you have applied to. UAF does not
have the information on the student selection schedules.
[Read more]
Shorter UAF phone service hours Jan 5, 2012
Note that from Monday 9th of January 2012 onwards the phones
are open only from 9:00 to 12:00 (noon), due to high number of
applications we have received. You can also contact us by e-mail at info@universityadmissions.fi.
[Read more]
Customer service during the Holidays Dec 21, 2011
Our customer service closes at 12.00 noon on 23rd of December. Merry Christmas!
[Read more]
UAF has shorter phone service hours on Dec 1st and 2nd. Nov 30, 2011
December 1st the phones are open between 10 am to 2 pm and on December 2nd
phones are open between 12 noon and 3 pm.
Aplikasi Pendaftaran Bidikmisi ini terdiri atas 3 bagian:
1. Pendaftaran Sekolah.
Pendaftaran Sekolah dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Orang Lain yang diberi kuasa/wewenang oleh Kepala Sekolah.
Pendaftaran Sekolah dilakukan agar sekolah mendapatkan lisensi/status sebagai Sekolah Pemberi Rekomendasi sehingga bisa merekomendasikan siswanya untuk dicalonkan sebagai penerima Bidikmisi.
Lisensi/status Sekolah Pemberi Rekomendasi ditandai dengan diberikannya PIN/Nomor Induk Sekolah Perekomendasi (NISR) yang dikirim ke email masing-masing kepala sekolah.
Untuk melihat daftar Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), silakan kunjungi alamat http://npsn.dapodik.org/.
2. Perekomendasian Calon.
Perekomendasian Calon dilakukan oleh Pihak Sekolah yang telah memiliki PIN/NISR.
Calon yang direkomendasikan harus memiliki NISN dan berada pada
kelas 13 (untuk lulusan tahun 2011) dan kelas 12 (untuk yang akan lulus
2012). Data NISN bisa dicek melalui http://nisn.dapodik.org/.
Melalui menu Perekomendasian Calon ini, pihak sekolah dapat
merekomendasikan siswa-siswinya sebagai calon penerima Bidikmisi.
Siswa/i yang dicalonkan adalah lulusan tahun 2012 atau 2011 (yang belum menerima Bidikmisi).
Calon yang yang direkomendasikan akan mendapatkan Nomor Pendaftaran Sementara yang bisa digunakan untuk mendaftar Bidikmisi.
3. Pendaftaran Calon.
Pendaftaran Calon dilakukan oleh Siswa/i yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Sementara (NPS).
Setiap siswa yang direkomendasikan oleh sekolah, pasti mendapatkan
NPS. Oleh karena itu, silakan menghubungi pihak sekolah masing-masing
untuk mendapatkan NPS.
Melalui menu Pendaftaran Calon ini, siswa/i dapat langsung memilih maksimal dua Program Studi pada satu Perguruan Tinggi Negeri yang dituju.
Pendaftaran yang berhasil akan menetapkan NPS (Nomor Pendaftaran Sementara) menjadi NP (Nomor Pendaftaran).
Peserta mencetak formulir hasil pendaftaran dari sistem dan dikirimkan ke PT yang dituju.
.: Pengiriman Berkas :.
Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana mengirim berkas yang
sudah dicetak dari sistem (sesuai penjelasan poin 3 diatas):
Setiap berkas permohonan pendaftaran yang sudah lengkap (Rekomendasi Sekolah, Formulir Pendaftaran dan syarat lain yang ada pada pedoman Bidikmisi 2012) dikirimkan ke alamat PT yang dituju.
Tips Sukses Beasiswa Erasmus Mundus: Pilih Sendiri Programmu
Langkah pertama agar sukses mendapatkan beasiswa Erasmus Mundus di
program pilihanmu adalah memilih sendiri program-program yang akan kamu
daftar.
Orang lain tidak akan bisa menentukan yang cocok untuk kamu. Kamu
sendiri yang dapat memilih bidang mana yang sesuai dengan latar belakang
dan minatmu sendiri. Paling banter, orang lain hanya bisa menunjukkan
ke daftar program yang ada.
Jadi, harap dimaklumi kalau pertanyaan-pertanyaan sejenis berikut (yang masih sangat sering ditanyakan):
“Halo, saya mahasiswa semester akhir jurusan X ingin mendaftar beasiswa Erasmus Mundus bidang X, ada ga?”
“Salam, saya lulusan universitas Y fakultas Z, ingin mencari beasiswa untuk bidang Y. Mohon bantuannya.”
dijawab “hanya” dengan:
“Silakan cari sendiri di webnya, yang aktif dong”
Untuk memilih sendiri program-program yang akan kamu daftar, ikuti langkah-langkah berikut:
Kunjungi halaman web daftar program (lihat gambar
di bawah). Daftar program Master ada di http://j.mp/mundusmaster. Daftar
program Phd ada di http://j.mp/mundusphd. Catatan: saya menggunakan layanan j.mp (fungsinya sama dengan bit.ly) agar alamat webnya mudah diingat.
Pilih dari daftar nama program yang kira-kira menarik dan cocok untukmu.
Download deskripsi program (PDF) dan kunjungi website resminya (lihat gambar di bawah).
Baca baik-baik dan catat informasi yang ada (bookmark websitenya, simpan jadi PDF misalnya, cetak jika perlu, tulis deadline di kertas/agenda/notes, dll).
Pertimbangkan minat dan latar belakang pendidikan/profesional dalam memilih.
Bingung? silakan bertanya. Daftar di situs ini dan gunakan forum.
Saring/pilih hingga maksimal 3 program.
Daftar sesuai petunjuk masing-masing program.
Sederhana? Tampaknya begitu, tapi masih banyak yang melewatkan
langkah2 di atas, terutama membaca secara detil. Kebanyakan langsung lompat ke langkah bertanya. Padahal, ketelitian dalam membaca petunjuk beasiswa dan inisiatif untuk mandiri dalam mencari informasi adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan mendapatkan beasiswa.
Bingung? Bertanyalah, kami, awardee dan alumni beasiswa Erasmus
Mundus terbuka untuk pertanyaan. Tapi, tolong perhatikan yang
ditanyakan. Ini selalu saya tekankan karena biasanya, banyak pertanyaan
yang sebenarnya bisa terjawab dengan membaca detil informasi resmi yang
ada. Gunakan forum untuk dapat
bertukar informasi dengan awardee dan alumni atau bahkan antar sesama
pencari beasiswa. Saya juga bisa dihubungi melalui halaman Contact.
Tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan:
Meski daftar program Erasmus Mundus dapat disaring sesuai kategori yang ada, lebih baik mencari dengan tidak disaring.
Ada beberapa program yang terkategorisasikan secara kurang tepat.
Contoh: SpaceMaster masuk kategori Health and Welfare padahal seharusnya
lebih tepat di Engineering.
Dari nama program mungkin kurang jelas isi dan bentuk programnya. Download deskripsi pdf-nya, baca detil websitenya, jika masih ragu baru bertanya.
Jika websitenya masih tampak kosong, coba cari websitenya dengan Google menggunakan nama program
misal “IMEC International Master in Early Childhood Education and
Care”. Beberapa website program menggunakan alamat website baru yang
kosong, padahal informasinya masih terdapat di website yang lama.
Gunakan cadangan/jatah pendaftaran maksimal dalam setahun, pendaftar bisa mendaftar maksimal 3 program Erasmus Mundus. Cari program yang mirip-mirip.
New (dalam gambar di atas ditandai dengan Baru (2011)) menyatakan
program yang baru dibuka untuk tahun ini. Bisa jadi websitenya belum
diperbarui/masih dalam masa pembuatan. Kunjungi websitenya secara berkala untuk mendapatkan informasi pendaftaran yang valid.
Hingga tulisan ini ditulis, masih ada program yang belum membuka
pendaftaran. Sabar, kunjungi secara berkala untuk mendapatkan informasi
pendaftaran yang terbaru. Kita bisa belajar dari informasi pendaftaran yang lalu.
Persiapkan yang pasti2 saja dulu: CV, motivation letter, surat
rekomendasi, English test, dan proposal penelitian (jika diminta). Yang
lain-lain pastikan ketika informasi terbaru sudah keluar.
Beasiswa Erasmus Mundus hanya ditawarkan untuk program-program
tertentu, tidak bisa ditawar-tawar. Pendaftar sendiri lah yang bisa
menentukan apakah program-program yang ada cocok dengan latar belakang
atau minatnya masing-masing. Jika memang tidak ada yang cocok, jangan
putus asa, masih banyak beasiswa lain.
Babi hutan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Sub ordo : Sus
Spesis : Sus Scrofa, Sus Vittatus
Ciri
ciri dari babi hutan hutan ini adalah sebgai berikut;
Rambut halus, berwarna
hitam dan matanya kecil. Tinggi badan + 70 cm, panjang tubuh 100 – 150 cm,
panjang ekor 20 – 30 cm dan berat badan 50 – 100 kg. Kepala berbentuk kerucut
terpotong dan badannya silender panjang. Kaki depan biasanya lebih pendek dari
pada kaki belakang. Mempunyai rambut surai berwarna hitam dari tengkuk sampai
punggung. Dalam keadaan ketakutan atau bahaya, rambut-rambut surai ini berdiri
tegak. Taring babi hutan hutan jantan berkembang dengan baik dan tumbuh terus
sepanjang hidupnya.
Babi hutan hutan
hidupnya berkelompok, terdiri dari kelompok keluarga yaitu babi hutan hutan
jantan, betina dan anak-anaknya, atau kelompok babi hutan hutan muda dan
kelompok babi hutan hutan dewasa. Tiap kelompok terdiri dari 4 – 5 ekor. Dalam
tiap kelompok biasanya mempunyai sifat kegotongroyongan yang kuat. Contohnya
pada saat menyiapkan sarang untuk beranak, disiapkan bersama-sama.
Babi hutan hutan biasanya membuat
sarang untuk beranak dan memeliharanya. Sarang terbuat dari rumput-rumputan,
alang-alang, kayu-kayu tanaman kecil atau rotan. Sarang bersifat tetap dan
hanya dibuat saat akan beranak saja.
Dalam kelompok keluarga, kadang-kadang babi hutan hutan
meninggalkan kelompoknya selama beberapa waktu, tetapi kembali lagi pada saat
musim kawin yaitu pada waktu babi hutan hutan betina birahi. Hal ini
dimungkinkan karena mereka mampu mengeluarkan suara yang dapat digunakan
sebagai alat komunikasi dengan maksud tertentu.
Babi hutan hutan mempunyai
kegeramaran berkubang dalam lumpur, untuk menjaga suhu badan atau mengusir
binatang pengganggu, seperti caplak. Babi hutan hutan tidak tahan terhadap
sengatan sinar matahari, sehingga pada saat terik matahari berlindung di
semak-semak dekat air.
Babi hutan hutan betina biasanya beranak setahun sekali.
Masa bunting berlangsung selama 101 – 130 hari, rata-rata 115 hari, dengan
jumlah anak 2 – 12 ekor/kelahiran. Anak-anaknya disusui selama 4 – 5 bulan.
Pada masa akhir masa menyusui, babi hutan hutan betina sudah dapat kawin lagi.
Perkembangbiakan babi hutan hutan mulai terjadi pada umur
6 – 8 tahun. Di alam, rata-rata mampu bertahan hidup 10 – 12 tahun, tetapi ada
yang dapat bertahan sampai 20 tahun.
Aktifitas babi hutan hutan dalam
mencari makanan biasanya dilakukan pada sore hari dan dini hari, yaitu pukul
16.00 – 19.00 dan 04.00 – 06.00. Pada pukul 09.00 – 11.00 biasanya berkubang
dalam lumpur. Jelajah harian babi hutan hutan 5 – 16 km dan biasanya melewati
jalur jalan yang tetap. Indra yang dimiliki sangat peka dan sangat tajam
mengenali bau manusia dan pandai berenang.
Babi hutan asli Indonesia berasal dari babi
hutan hutan yang sampai sekarang masih terdapat di hutan dan hidup liar dan babi
hutan ini terkenal dengan nama babi hutan celeng (sus verrucosus). Saat ini bangsa – bangsa babi hutan telah dikelompokkan
menjadi beberapa tipe. Tipe yang umum dikenal ada 3 yaitu babi hutan tipe lemak
(lard type), tipe daging (meat type atau pork type) dan tipe sedang (bacon
type). Bangsa babi hutan yang ada di Indonesia umumnya cenderung kearah tipe
lemak. Ciri – ciri babi hutan tipe lemak adalah ukuran tubuh berlebihan cepat
atau mudah menjadi gemuk, ukuran babi hutan pendek dan kemampuan dalam
membentuk lemak cukup tinggi
Kandang
Untuk mencapai suatu sukses di dalam usaha peternakan
khusunya ternak babi hutan, antara lain perlu diusahakan suatu bangunan kandang
yang baik. Sebab hanya kandang yang baiklah yang akan mampu : Meningkatkan
konversi makanan, meningkatkan pertumbuhan dan menjamin kesehatan ternak.
Yang dimaksud dengan kandang yang baik disini ialah, sutau bangunan kandang
yang dibangun menurut aturan kandang yang benar. Dimana kesemuanya ini haruslah
bertitik tolak dari kehidupan ternak yang bersangkutan serta hokum alam di mana
mereka hidup. Maka semua kandang harus dibangun menurut fungsi dan lingkungan
setempat. Misalnya kandang babi hutan Indonesia saja berbeda dengan bangunan
kandang babi hutan di Negara-negara yang berada di daerah sub-tropis, yang
mengalami banyak perubahan musim.
Lebih lanjut, sehubungan dengan masalah perkandangan
ini berturut-turu aka
Kehidupan babi hutan dan
lingkungan, Fungsi kandang, Letak kandang, Konstruksi kandang, Alat-alat atau
perlengkapan kandang, macam-macam kandang
1. Kehidupan babi hutan dan lingkungan
a.kehidupan
babi hutan
Keadaan
tubuh babi hutan secara anatomi/fisiologis berbeda dengan ternak sapi, kambing
maupun domba. Babi hutan termasuk hewan berdarah panas, di dalam keadaan normal
temperature tubuhnya 38,9º C. Ternak babi hutan ini tidak memiliki kelenjar
keringan. Selain itu ana-anak babi hutan yang masih kecil tidak memiliki bulu
seperti halnya ternak sapi, kambing dan domba.
b. Lingkungan hidup
Temperatur
tubuh yang normal 38,9º C secara alamiah temperatur tersebut selalu hendak
dipertahankan terus-menerus, baik lingkungan itu dalam keadaan dingin ataupun
panas. Dengan adanya peristiwa-peristiwa lingkungan yang hamper setiap saat
berubah itu, maka tubuh langsung bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang
mereka hadapi guna melakukan adaptasi. Pada pokoknya adaptasi tubuh yang biasa
dilakukan ada dua macam, yaitu : Adaptasi terhadap lingkungan yang terlampau
panas.
Terhadap lingkungan yang temperaturnya terlampau panas, tubuh babi hutan akan
selalu mengalami kesulitan dalam membebaskan diri dari panas tubuh, sebab hewan
tersebut tidak memiliki kelenjar keringat. Reaksi tubuh untuk mengatasi
lingkungan yang terlampau panas.
•
Panas dari dalam dikeluarkan lewat mulut, sehingga babi hutan pada saat itu
selalu Nampak terengah-engah.
• Babi hutan selalu berubah mendapatkan air minum yang lebih banyak.
• Babi hutan berusaha berkurang di tempat-tempat yang banyak airnya.
b)
Adaptasi terhadap lingkungan yang terlampau dingin.
Ternak babi hutan di dalam usaha mempertahankan temperatur tubuh terhadap
temperatur yang dingin bisa diamati pada reaksi atau tingkah laku mereka. Hal
ini bisa terjadi pada anak babi hutan ataupun pada babi hutan-babi hutan besar
(dewasa)
-
Reaksi tubuh anak-anak babi hutan yang kedinginan
•
Mereka berusaha berbaring di tempat-tempat yang bisa menghangatkan tubuh,
misalnya di sudut-sudut kandang, di lantai yang ada alasnya jerami kering,
tempat yang ada sumber panas.
• Apabila di tempat itu tidak terhadap alas seperti jerami atau sumber panas,
maka anak-anak babi hutan tersebut akan mempertahankan temperatur tubuh, dengan
cara berbaring atau saling menindih dan berimpit sesame kawan.
-
Reaksi tubuh babi hutan dewasa terhadap temperatur yang dingin
Babi hutan-babi hutan yang sudah besar di dalam menghadapi temperatur yang
dingin ini tidak begitu menjadi persoalan. Mereka cukup berbaring saja
terus-menerus. Sebab pada babi hutan-babi hutan yang sudah besar, di bawah
kulitnya terdapat timbunan lemak sudah besar, di bawah kulitnya terdapat
timbunan lemak yang cukup tebal, sehingga dengan jalan berbaring terus-menerus
kehangatan tubuh mereka bisa dipertahankan. Tetu saja hal ini tidak dilakukan
bagi babi hutan-babi hutan yang masih kecil.
2.Fungsi kandang
Kegunaan kandang begitu amat besar, baik terhadap hewan
ternak yang dipiara ataupun bagi peternaknya, sebab kadang berfungsi : Untuk
menghindarkan terhadap lingkungan yang merugikan. Misalnya adanya angin
langsung, air hujan dan terik matahari.
Untuk mempertahankan kehangatan dalam
kandang di waktu malam atau dingin. Hal ini bisa kita maklumi karena tubuh
hewan itu sendiri mengeluarkna panas, sehingga adanya atap dan dinding, panas
dalam kandang yang hilang lewat atap dan dinding bisa dikurangi, Mempermudah
tatalaksana. Adanya kandang, semua tatalaksana seperti pemberian makan, air
minum, memandikan akan menjadi lebih mudah.
Mempermudah melakukan pengawasan dalam
penggunaan makanan. Semua penggunaan makanan untuk maksu-maksud tertentu
seperti untuk tujuan berproduksi, penggemukan. Lebih mudah diawasi dan
dilakukan pencatatan-pencatatan., Mempermudah melakukan pengawasan terhadap
pertumbuhan serta kemungkinan adanya gejala penyakit,
Menghemat tempat dan mengurangi
pengotoran di sembarang tempat,
Mempermudah melakukan pengawasan
terhadap gangguan keamanan seperti pencurian, gangguan binatang buas ataupun
dari sesama kawan yang berbeda unur.
2.Letak
kandang
Lokasi di mana kandang itu hendak dibangun terlebih dahulu haruslah dipikirkan,
terutama terhadap segi-segi higienis dan social ekonomis yang lebih
menguntungkan.
a. Segi higienis
Agar
bisa diperoleh jaminan kandang serta lingkungan yang hidienis (bebas dari
infeksi penyakit), maka lokasi kandang harus dipilih adalah sebagai berikut;
•
Tempat yang lebih tinggi dari lingkungan sekitar, tanah yang mudah meresap air.
• Tempat yang mudah dibuat saluran atau pembuangan air.
• Tempat yang terbuka, bukan di bawah pepohonan besar yang rindang. Sebab pohon
yang rindang akan menutup masuknya sinar matahari ke dalam kandang, sehingga
kandang menjadi lembab dan kurang sehat.
Hal
ini kesemuanya dimaksudkan agar air hujan mudah lepas, mudah mengalir atau
meresap ke dalam tanah, sehingga kandang dan sekitarnya di waktu hujan tidak
tergenang air. Sebab keadaan lingkungan yang selalu tergenang air akan
menyebabkan bakteri dan parasit hidup.
b. Sosial ekonomis
Segi sosial ekonomis yang bisa dipakai sehingga dasar
pertimbangan untuk memilih tempat antara lain;
1. Dekat sumber
air.Ternak babi hutan memerlukan banyak air, baik untuk keperluan minum,
memandikan ataupun untuk kebersihan lantai. Oleh karena itu hanya kandang yang
dekat dengan sumber airlah yang bisa dibenarkan, sebab secara ekonomis akan
bisa dipertanggungjawabkan. Tanpa air, usaha ini tidak mungkin bisa berkembang, bangunan kandang babi hutan hendaknya dibangun
di tempat yang dekat dengan sumber air.
2. Dekat sumber bahan makan. Makanan pokok ternak babi
hutan adalah makanan penguat, seperti katul, bungkil kedelain, bungkil kelapa.
Bahan-bahan tersbut merupakan hasil ikatan usaha pertanian. Oleh karena itu
usaha ternak babi hutan ini akan lebih menguntungkan apabila bisa diusahakan di
tempat-tempat yang letaknya dekat dengan took-toko makanan, atau dekat dengan
pabrik penggilingan. Sebab pabrik rice-mill menghasilkan katul, pabrik gilingan
minyak kelapa menghasilkan bungkil kelapa, sehingga ongkos angkutan bahan
makanan tersebut bisa lebih ditekan. Semua bahan makanan yang sulit diperoleh
karena letak perusahaan begitu jauh dengan sumber bahan makan tentu saja
harganya akan relative lebih mahal.
3.Mudah dicapai kendaraan .Tempat-tempat yang mudah
dicapai oleh kendaraan berarti mempermudah komunikasi dan transportasi, baik di
dalam usaha memperoleh bahan makanan ataupun menjual hasil. Sebaliknya adanya
komunikasi dan transportasi yang sulit, menghambat usaha dan secara ekonomis
kurang bisa dipertanggungjawabkan,karena tuntutan ongkos usaha menjadi semakin
tinggi.
4. Dekat dengan peternak. Ternak babi hutan memerlukan
pengawasan langsung, baik terhadap kesehatan ternak ataupun keamanan. Untuk
bisa menjamin keperluan tersebut, bangunan kandang ini hanya mungkin bisa
teratasi dengan cepat apabila peternak bisam enangani secara langsung.
5 Dekat dengan areal perluasan. Usaha ternak babi hutan
yang dipiara baik-baik akan begitu sangat cepat. Untuk mengimbangi perkembangan
tersebut harus dibangun kandang baru. Perluasan kandang ini hanya mungkin bisa
dilakukan, apabila pendirian kandang pertama itu dipilih tempat yang sekiranya
masih memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Tentu saja hal ini hanya
dilakukan bagi usaha-usaha besar.
3.Konstruksi
kandang
Agar ternak babi hutan yang tinggal di dalam kandang merasa nyaman, konstruksi
kandang harus betul-betul memadai. Konstruksi kandang yang perlu mendapat
perhatian terutama :
a. Ventilasi
Ventilasi
berguna untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikan udara
segar dari luar. Adanya ventilasi ini, maka keadaan udara segar dalam kandang
bisa dipertahankan, kelembabab berkurang, dan rasa pengap pu bisa dihindarkan.
Dalam hal ini kiranya tidak diragukan lagi bahwa babi hutan akan merasa lebih
nyaman apabila mereka berada di dalam kandang yang berudara segar. Untuk
memperoleh kondisi semacam itu, kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang
sempurna.
Karena ventilasi merupakan jalan keluar masuknya udara ke dalam kandang, maka
ukuran ventilasi tersebut benar-benar sesuai.
1. Ukuran ventilasiSebagai pedoman di bawah ini
dikemukakan mengenai ukuran lubang keluar masuknya udara.
a.
Lubang keluar (outlet). Ukuran outlet
bagi setiap ekor babi hutan yang beratnya 45kg ialah 32 cm², atau babi hutan
yang beratnya 90 kg = 64 cm². Jika kandang itu berkapasitas 100 ekor babi hutan
yang beratnya rata-rata 90 kg, berarti kandang tersebut harus ada outlet yang
berukuran 100 x 64 cm² = 6.400 cm² , atau 80 x 80 cm.
b. Lubang masuk (inlet).Bagi setiap ekor memerlukan inlet berukuran 3 kali
lipat besarnya outlet. Jika setiap ekor babi hutan yang beratnya 45 kg
diperlukan outlet berukuran 96 – 100 cm², hal ini berarti bahwa babi hutan yang
beratnya 90 kg memerlukan ukuran 200 cm² atau 10 x 20 cm. Jadi kalau kandang
itu berkapasitas 100 ekor, dengan berat badan rata-rata 90 kg, maka perlu ada
inlet yang berukuran 100 x 100 cm.
2.
Berbagai macam ventilasi. Ada dua macam ventilasi, yaitu ventilasi alam dan
buatan. Ventilasi ala mini pembuatanya tidak dipersiapkan secara khusus seperti
halnya ventilasi buatan. ada ventilasi buatan dibuat dengan suatu rencana
secara khusus, misalnya yang berbentuk kipas angin. Akan tetapi fungsi serta
kegunaan kedua macam ventilasi tersebut sama, yaitu untuk mempertahankan
keadaan udara dalam kandang supaya tetap segar dan bisa menghindarkan
kelembaban yang terlalu tinggi. Keadaan ruang kandang yang segar ini bisa
dibuktikan apabila :
•
Babi hutan-babi hutan yang ada dalam kandang pada saat sehabis makan selalu
bisa enak tidur.
• Ruang kandang tidak berbau tajam.
Sebagai
pedoman di bawah ini diberikan catatan mengenai temperature dan kelembaban
optimal yang diperlukan ternak babi hutan.
Keterangan
Temperatur º C
Kelembabab %
Anak Babi hutan
21- 27
70
Babi hutan sapihan
21 – 24
70
Induk menyusui
16 – 21
70
Babi hutan dewasa
16 -21
70
b. Dinding, atap dan lantai
Dinding,
atap dan lantai merupakan isolasi (pembatas) terhadap lingkungan, terutama
untuk menjaga kestabilan udara di dalam kandang. Kandang yang dilengkapi dengan
pembatas ini banyak manfaatnya. Lebih jelasnya, mengenai pembatas ini akan
diutarakan satu per satu.
1.Dinding.
Dinding kandang sebagai salah satu pembatas (isolasi)
berguna untuk :
•
Menahan angin langsung dari luar, Menahan keluarnya panas yang dihasilkan oleh
tubuh hewan, Menghindarkan adanya babi hutan yang keluar dari kandang atau
saling bermusuhan, apalagi yang mempunyai sifat kanibali, Mengingat ternak babi
hutan sangat sensitive terhadap udara panas ataupun udara yang sangat lembab,
maka sekeliling kandang harus dilengkapi dinding semi terbuka. Dinding semacam
ini di waktu siang akan menjamin udara dalam kandang tetap segar, sebab
sirkulasi udara akan cukup lancer. Dan sebaliknya di waktu malam tidak begitu
kedinginan karena babi hutan bisa terbaring dan terlingdungi oleh dinding.
Namun kesemuanya ini pengaturannya tergantung kepada babi hutan yang akan
ditempatkan di dalam kandang. Misalnya untuk babi hutan yang beratnya lebih
dari 50 kg, diding kandang bisa diatur sedemikian rupa sehingga temperature
dalam kandang bisa mencapai sekitar 18º C, sedangkan babi hutan yang beratnya
kurang dari 50 kg temperatur diatur kurang lebih 23º C dan untuk anak-anak babi
hutan memerlukan temperatur 27º C (suhu kamar). Oleh karena itu ukuran tinggi
dinding bisa diatur. Untuk penggemukan setinggi 1 m, untuk induk setinggi 1,2
m. Bangunan dinding kadang harus kuat dan mudah dibersihkan. Bahan bisa dibuat
dari papan, anyaman bambo.
2. Atap.
Atap
sebagai pembatasan di bagia atas, berguna untuk ; Menghindarkan air hujan dan
terik matahari, Menjaga kehangatan di dalam kandang pada waktu dingin.
Jadi
fungsi atap sebagai batas bagian atas, kecuali berguna untuk menahan air hujan
dan tering sinar matahari juga sangat bermanfaat untuk menahan panas yan
dihasilkan oleh tubuh hewan itu. Tanpa atap, di waktu malam panas di dalam
kandang akan keluar lewat atas. Atap tersebut hendaknya dibuat meluncur ke
belakang, sehingga air hujan tidak banyak masuk ke dalam kandang. Untuk atap
bisa digunakan genteng, asbes, duan kelapa ataupun alang-alang. Baik konstruksi
dinding maupun atap, keduanya ada kaitannya dengan ventilasi alam. Maka dari
itu perlu dipertimbangkan adanya konstruksi antara dinding dan atap yang tepat,
sehingga waktu panas keadaan udara dalam kandang tetap segar dan di waktu hujan
tidak banyak air masuk.
3. Lantai.
Lantai
berguna untuk : Menghindarkan kelembaban dari dalam tanah, Batas antara tanah,OLeh
karena babi hutan banyak berbaring, lebih-lebih babi hutan fattening 80%
darpada waktunya hanya dipergunakan untuk berbaring, maka lantai harus dibuat
selalu bersih, hangat dan nyaman. Untuk menciptakan keadaan ini, lantai harus
keras, dibuat dari bahan-bahan seperti aspal dan pasir, campuran batu merah
atau batu kali, pasir dengan plesteran semen. Lantai ini dibuat agak miring
sehingga air kencing atau air pembersih lekas bisa mengalir ke saluran
pembuangan kotoran dan tidak mengganggu kebersihan kandang, dan kekeringan
lantai lebih terjamin.
Bagi
perusahaan-perusahaan yang telah maju seperti di luar negeri, kandang tersebut
dilengkapi dengan isolasi pada dinding maupun pada atapnya. Tapi di Indonesia
yang terletak di daerah tropis ini atap dan dinding serta lantai dibuat seperti
yang dijelaskan diatas.
c. Sinar matahari
Konstruksi
kandang yang akan dibangun hendaknya dipikirkan agar sinar matahari pagi bisa
masuk ke dalam kandang. Sebab sinar matahari pagi tidak begitu panas dan banyak
mengandung sinar ultraviolet. Sinar pagi ini sangat penting karena berguna
untuk : Untuk membantu proses
pembentukan vitamin D, Sebagai desinfektan, Mempercepat pengeringan kandang
sehabis dibersihkan dengan air.
Untuk
memperoleh sinar pagi yang cukup, maka hendaknya kandang tunggal dibangun
menghadap ke timur sedangkan kandang ganda bisa dilengkapi dengan ren seperti
pada gambar.
4.Alat-alat
atau perlengkapan kandang
Kandang yang sempurna memerlukan perlengkapan-perlengkapan yaitu :
1. Tempat makan dan minum
Tempat
makan ada dua macam tempat makan yaitu yang berbentuk bak dari pasangan semen
dan yang kedua ialah tempat makan berupa kotak yang bahannya dari papan ataupun
seng. Tempat makan yang berbentuk kotak ini bisa dibuat memanjang ataupun
bulat. (Perhatikan pada gambar.) Masing-masing bisa dipakai secara individual
atau kelompok. Demikian juga mengenai tempat minum, ada yang berupa bak, tabung
dan nozzle.
Baik tempat makan ataupun
tempat minum ini merupakan perlengkapan kadang yang mutlak diperlukan oleh babi
hutan. Oleh karena itu perlengkapan kandang ini harus dengan baik dan memenuhi
persyaratan. Persyaratan pembuatan tempat makan/air minum yang perlu
diperhatikan antara lain ; Ukuran tempat makan dan minum hendaknya disesuaikan dengan
umur/besar kecilnya babi hutan, Mudah dibersihkan. Konstruksi tempat makan dan
minum harus dijaga, agar babi hutan tidak bisa dengan mudah masuk
menginjak-injak ataupun berbaring di dalamnya, Tempat makan dan minum letaknya
lebih tinggi daripada lantai, Permukaan bagian dalam mesti keras, rata dan
halus agar sisa makanan tidak bisa tertinggal di sela-selanya, dan mudah
dibersihkan, Tepi-tepi atau bibir tempat
makan dan minum harus dibuat agak bulat seperti punggung belut, sehingga tidak
tajam.
2) Bak air
Seriap
kandang hendaknya juga dilengkapi dengan bak air yang terletak di dekat
kandang. Bak ini dimaksudkan untuk menampung persediaan air, sehingga
sewaktu-waktu air itu hendak diperlukan untuk membersihkan lantai, alat-alat
lain, serta memberikan minum selalu siap, tanpa ada sesuatu kesulitan. Ukuran
serta jumlah bak ini bisa disesuaikan dengan jumlah babi hutan yang dipiara.
3) Bak penampungan kotoran
Setiap
kandang atau ruangan hendaknya dilengkapi dengan saluran atau parit yang
menghubungkan kandang dengan bak penampungan kotoran, sehingga dengan letak
lantai yang sedikit miring, air kencing dan kotoran dengan mudah bisa dialirkan
langsung kotoran ini ialah bahwa semua kotoran akan tertampung di dalamnya dan
tidak mengganggu sekelilingnya serta bisa dimanfaatkan untuk usaha-usaha
pertanian. Ukuran bak ini tergantung dari persediaan bak yang ada serta jumlah babi
hutan atau luas kandang.
4) Pintu kandang
Khusus
kandang induk sebaiknya perlu dilengkapi sekaligus dengan pintu penghalang,
sehingga kematian anak babi hutan akibat tertindih induk bisa dihindarkan.
Tetapi apabila tidak ada perlengkapan semacam ini, anak babi hutan bisa ditaruh
di dalam kotak tersendiri. Hanya pada saat menyusu saja anak-anak babi hutan
tersebut dicampur dengan induknya. Anak-anak babi hutan tersebut harus selalu
diawasi.
5.Macam-macam
kandang
Ada berbagai macam kandang babi hutan, masing-masing bisa
dibedakan menurut konstruksi dan kegunaannya; 1)
Berbagai macam kandang menurut konstruksinya seperti;
a.
Kandang tunggal, yaitu bangunan kandang yang terdiri dari satu baris saja.
b. Kandang ganda, yaitu bangunan kandang yang terdiri dari dua baris yang
letaknya bisa saling berhadapan ataupun bertolak belakang.
2) Berbagai macam kandang menurut kegunaannya
Menurut
kegunaannya, kandang babi hutan sisa dibangun sesuai dengan tujuannya,
masing-masing dengan ukuran dan perlengkapan yang berbeda-beda. Menurut
kegunaanya: a.Kandang induk.
Kandang induk yang efisien ialah jika kandang
tersebut nyaman bagi induk dan sekaligus nyaman bagi anak-anak yang dilahirkan,
sehingga anak-anaknya bisa mendapatkan kesempatan hidup pada kandang tersebut.Pada
pokoknya kadang babi hutan induk bisa dibedakan antara kandang individual dan
kelompok.
Berikut
ini adalah hubungan berat badan untuk berbagai jenis ternak babi hutan untuk daerah tropis seperti
indonesia lebih sederhan dibandingkan dengan daerah subtropis atau daerah
beriklim dingin. Suhu diindonesia rata-tata 27,2◦C, namun suhu di pelbagai
daerah.
Suhu
optimal bagi ternak babi hutan
Status
babi hutan
Bobot
badan (Kg)
Suhu
optiomal (◦C)
Baru
lahir
1
– 2
35
Menyusui
2
– 5
25
– 34
Lepas
sapih/fase bertumbuh
5
– 40
18
– 24
Fase
bertumbuh – pengakhiran
40
– 90
12
– 22
Babi
hutan bunting
130
– 250
14
– 20
Induk
menyusukan anak
130
– 250
5
– 18
Bibit
Keberhasilan
di dalam usaha ternak babi hutan adalah juga sangant tergantung kepada
pemeliharaan induk dan pejantan yang memiliki sifat-sifat baik. Oleh karena itu
para peternak yang maju, tentu saja akan selalu mengadakan seleksi terhadap
ternaknya. Seleksi berarti memilih hewan ternak yang bernilai tinggi, yakni
memilih babi hutan-babi hutan yang menguntungkan. Dengan seleksi itu diharapkan
ada perbaikan karakter ekonomi tertentu, terutama mengenai :- Pertumbuhan Cepat, Daya Tahan Kuat, Produksi : Cukup Baik.
Di dalam suatu usaha untuk
memajukan dan mengembangkan ternak babi hutan, para peternak bukanlah sekedar
memperbanyak atau mengembangbiakkan ternaknya, melainkan sekaligus memuliakan
ternak (mengupgrade). Di sini pada semua babi hutan induk dan ejantan yang
hendak dikawinkan harus dilakukan seleksi terlebih dahulu. Dengan demikian
perkawinan bukan terjadi secara kebetulan atau liar, melainkan diatur dan
terarah.
Untuk memilih babi hutan-babi hutan dewasa yang hendak dijadikan bibit, bias
dilakukan dengan berbagai cara, yakni atas dasar :
1. Pemilihan individu.
2. Pemilihan atas hasi produksi.
3. Pemilihan berdasarkan silsilah.
1. Pemilihan individu
Pemilihan individu ini terutama berpangkal pada:
a) Kesehatan
Babi hutan yang hendak
dijadikan bibit harus betul-betul kuat dan sehat. Tanda-tanda babi hutan yang
sehat
- Nafsu makan baik,
normal.
- Pertumbuhan baik, cepat menjadi besar.
- Lincah, gesit. - Kotoran tan terlalu keras atau encer.
- Air kencing keluar terputus-putus(pejantan).
- Ekor melingkar
b)
Kesuburan dan sifat keibuan
-
Babi hutan induk yang subur Induk yang subur ialah induk yang pada setiap kali
birahi mampu memproduksi ata mengovulasikan sel telur dalam jumlah besar, 14 –
18 buah. Dan sejumlah besar di antaranya bias ditunasi, sehingga pada saat
induk itu melahirkan jumlah anaknya pun cukup banyak. Dan induk yang subur ini
pada umumnya memiliki intensitas beranak yang cukup baik, minimal dua kali
beranak dalam waktu 1 tahun.
-
Sifat keibuan Adalah induk-induk yang pandai merawat anak-anaknya da produksi
air susu pun banyak, sehingga mereka selalu siap menyusui anaknya dengan rajin.
Hal ini sama sekali berbeda dengan induk-induk yang memiliki sifat buas, mereka
pasti akan selalu memusuhi anak-anaknya dan bahkan kurang mengerti terhadap
anak-anaknya yang tertindih. Jadi induk-induk yang baik bukan saja mereka yang
bias menghasilkan anak banyak, melainkan juga induk-induk yang mampu
memproduksi air susu yang cukup tinggi dan bias merawat anak-anaknya dengan
baik. Sebab induk yang produksi susunya sedikit, anak-anaknya pasti banyak yang
mati kelaparan. Demikian pula bagi induk yang tak memiliki sifat keibuan, maka
anak-anak asuhannya pun pasti akan banyak yang mati akibat tertindih atau
terlantar. Demikian kedua faktor ini betul-betul sangat penting di dalam
seleksi. Walaupun jumlah anak yang dilahirkan itu bias dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti umur induk, kondisi induk waktu kawin serta pejantan
yang dipakai, namun setiap individu secara alamiah memiliki tingkat kesuburan
dan sifat keibuan yang berbeda-beda.
c)
Pemilihan atas hasil produksi
Seleksi yang didasarkan atas hasil produksi ini sangat erat hubungannya dengan
kesuburan dan sifat eibuan induk. Sebab pemilihan bibit ini ditujukan terhadap
hasil produksi keturunan. Adapun hasil keturunan yang dimaksud antara lain
ialah;
-
Jumlah dan berat anak pada setiap kelahiran hendaknya merata, tidak ada ynag
terlalu kecil ataupun terlalu besar. Sedangkan berat anak babi hutan waktu
lahir yang akan dijadikan bibit rata-rata 1,5 kg dengan jumlah anak yang dilahirkan
rata-rata 12-14 ekor, Angka kematian sampai pada penyapihan rendah. Jumlah anak
yang bias dipelihara sampai umur 3 minggu : 10-12 ekor, sedangkan sampai dengan
disapih pada umru 6-8 minggu : 9-5 ekor, Pertumbuhan berat badan cukup bagus, Misalnya
: 1. Umur 3 minggu mencapai berat 6 kg 2. Umur 6 minggu: 13 kg. 3. Umur 8-10 bulan
mencapai 100 kg (dipotong), Persentase
kerkas tinggi : 70-75%. Lebih jelasnya perhatikan diagram berikut :
Keterangan
Baik
Sedang
Kurang
Berat babi
hutan umur 8 minggu
16 kg
14 kg
12 kg
Jumlah anak
12 ekor
10 ekor
8 ekor
Yang bisa
dipelihara/ disapih
10 ekor
8 ekor
6 ekor
d) Temperamen
Induk-induk yang temperanmenya jelek harus diafkir, misalnya buas, nervous.
e) Bentuk luar yang baik
1). Babi hutan induk
yang baik
- Kepala : Besarnya
sedang, rahang ringan.
- Tubuh : Panjang, pada punggun agak berbentuk busur dan kuat
- Bahu : Lebar dan rata dengan punggung
- Perut : Bila dipegang lunak, halus
- Jumlah putting : Cukup banyak, 12-14 buah dan letaknya simetris, genap.
- Kaki : Kaki kuat, lurus, tumit kuat, kuku rapat, simetris dan kuat
- Ham (paha) : tebal, lebar - Ekor : melingkar (menunjukkan babi hutan yang
sehat)
2). Babi hutan jantan
- Kepala : Ringan.
- Pandangan : Tajam.
- Tubuh : Panjang, pada punggung agak melengkung dan kuat.
- Bahu : Lebar, dalam dan rata dengan punggung.
- Kaki : Kuat, lebih-lebih kaki belakang, dengan tumit yang kuat.
- Kuku : Rapat, simetris, bersih.
- Testes : Besarnya sama, simetris.
- Jumlah putting : cukup banyak, 12-14 buah dan genap.
- Perut : Bagian bawah rata.
- Temperamen : Agresif, bersemangat. 2. Pemilihan berdasarkan silsilah
Babi hutan-babi hutan yang hendak dipakai sebagai bibit harus
diketahui jenis atau bangsa serta tipenya. Pemilihan terhadap suatu bangsa babi
hutan atau strain yang hendak diternakkan tentu saja tergantung pada kesenangan
peternak dan lingkungan di mana bangsa tersebut sudah banyak diternakkan. Dan
selanjutnya untuk mengetahui bangsa babi hutan tersebut termasuk tipe pedaging
atau spek, bias diamati pada bentuk luarnya. Adapun perbandingan sifat-sifat
terpenting kedua tipe tersebut ialah :
Bentuk Luar
Tipe Spek
Pedaging
Bentuk badan
Pendek, lebar dan dalam
Panjang
Kepala
Agak pendek dan rahang berat
Agak panjang dengan rahang
ringan
Bagian tubuh
Bahu lebar dalam
Ringan, dada dangkal
Bagian tengah
Pendek, lebar
Lebar, panjang
Bagian belakang
Lebar, pendek, bulat berlemak
Lebar, panjang dan silang segi
empat dengan ham yang dalam
Bagian kaki
Pendek, lebar
Agak ringan
PAKAN
Pakan
atau makanan untuk ternak merupakan salah satu faktor penting dalam usaha
ternak babi hutan. Sebab 60% dari keseluruhan biaya dihabiskan untuk keperluan babi
hutan-babi hutan induk (bibit), dan 80% untuk keperluan babi hutan fattening.
Oleh karena itu suatu hal yang perlu diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun babi
hutan itu secara alamiah tergolong hewan yang makannya sangat rakus, dan suka
makan apapun, namun mereka perlu diberi makanan dengan perhitungan yang betul.
Sebab, di samping ternak babi hutan itu banyak makan dan rakus, konversi
terhadap makanan pun sangant bagus, jika pemeliharaannya baik, laju
pertumbuhannya pun akan baik.
Tetapi perlu diingat bahwa babi hutan termasuk hewan
yang memiliki alat pencernaan sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan
yang kadar serat kasarnya tinggi. Maka kepada para peternak babi hutan harus
diberikan makanan yang serat kasarnya rendah, dan kandungan energinya yang
cukup tinggi. Sehubungan dengan makanan, di bawah ini akan dijelaskan :
1. Susunan zat-zat di dalam makanan.
2. Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi hutan.
3. Penyusunan rasum.
4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang diberikan.
1. Susunan zat-zat makanan
Semua bahan makanan yang diperlukan oleh babi hutan terutama
terdiri dari enam unsur pokok : karbohidrat, serat kasar, lemak, protein, vitamin-vitamin,
mineral dan air,1.Karbohidrat dan serat kasar ; Karbohidrat (carbon dan
hydrogen). Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur carbon, hydrogen dan
oxygen. Unsureunsur tadi merupakan suatu kesatuan, tetapi masing-masing
berbeda-beda besarnya.
2. Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi hutan
a. Bahan makanan yang banyak mengandung protein
1).
Tepung ikan, Tepung ikan di buat dari sisa-sisa ikan atau ikan afkir, yang
terdiri dari kepala, kerangkan dan ekor. Kuailitas tepung ikan yang paling baik
ialah yang berasal dari ikan putih, sebab kadar minyaknya tidak lebih dari 6%
dan kadar garamnya 4%. Sedangkan tepung ikan kualitas kedua dibuat dari ikan
afal yang kadar minyak dan garamnya cukup tinggi, sehingga bisa menimbulkan
efek negative pada babi hutan. Di samping kandungan protein, tepung ikan juga
mengandung unsure-unsur mineral penting, seperti Ca, P dan Chlorine. Tepung
ikan ini bisa diberikan kepada anak babi hutan sebanyak 15%, untuk babi hutan
bibit, dan 10% untuk babi hutan grower. 2).
Susu ikan, Susu skim ialah susu yang sudah diturunkan kadar lemaknya menjadi
kurang lebih 0,1%. Susu skim ini merupakan salah satu bahan makanan yang
bermutu, terutama bagi babi hutan-babi hutan induk yang sedang menyusui dan babi
hutan muda. Sebab susu skim kaya akan protein dan lysine serta lactosenya pun
cukup tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagai daripada bahan makanan yang dari biji-bijian.
3). Susu skim bubuk Susu skim bubuk mengandung 35% protein, sedangkan mineral,
fat dan vitaminnya rendah.
4).
Bungkil kedelai, Bungkil kedelai diperoleh dari kedelai yang sudah diambil
minyaknya. Kandungan protein 38%, agak lebih rendah daripada bungkil kacang
tanah yang kadar proteinnya 41%. Akan tetapi kedelai kaya akan lysine, atau
merupakana sumber protein nabati yang sangat penting untuk babi hutan. Warna
bungkil ini kuning pucat, serat kasar dan kadar Ca-nya rendah. Jika ingin
menggunakan bungkil kedelai untuk pengganti tepung ikan, pada rasum harus
ditambah mineral. Biasanya bungkil kedelai diberikan sebanyak 5%, tepung ikan
5% untuk grower, dan 10% untuk finisher.
5). Bungkil kacang tanah Adalah hasil ikutan kacang tanah yang sudah diambil
minyaknya. Bahan ini kurang cocok untuk babi hutan, karena kandungan lysine dan
Ca-nya rendah. Apabila bungkil kedelai sulit diperoleh atau terlampau mahal,
bungkil kacang tanah ini bisa dipakai pengganti dengan ketentuan zat yang
kurang diperhitungan dan diganti dengan bahan lain.
2.Penyusunan
ransum
Apabila jumlah babi hutan yang dipiara itu hanya
bebarapa ekor saja, maka kepada babi hutan tersebut bisa diberikan sisa-sisa
bahan makanan dari dapur, seperti kulit pisang, pepaya, sayuran, nasi dan lain
sebagainya. Akan tetapi betapapun banyak sisa makanan yang bisa diberikan, namun
praktek pemberian makanan semacam itu kurang bisa dipertanggung jawabkan. Sebab
bahan makanan tersebut bukanlah merupakan rasum yang mempunyai susunan zat
makanan dalam imbangan yang tepat seperti yang diperlukan tubuh babi hutan
untuk keperluan pertumbuhan dan berproduksi.
Sedangkan yang dimaksud dengan ransum ialah sejumlah
campuran dari berbagai macam bahan makanan yang diberikan kepada hewan
ternakdalam waktu tertent, misalnya satu hari satu malam (24 jam). Di dalam
waktu 24 jam babi hutan harus mendapatkan zat-zat dalam perhitungan yang benar
dan teliti. Penyusunan ransum ini sangat bervariasi atau berbeda-beda. Titik
berat perbedaan tersebut terletak pada kadar protein dan hidratarang. Sebab
pedoman penyusunan ransum yang dikemukakan di sini ialah dengan dasar Imbangan
Protein (IP), IP ini menunjukkan suatu perbandingan
antara protein dapat dicerna (Prdd) dengan Martabat Pati (MP).
Protein dapat dicerna ialah hasil pencernaan protein
kasar yang terdapat dalam suatu bahan makanan yang dapat diabsorpsi oleh diding
usus Sedangkan MP = Martabat Pati dari suatu bahan makanan atau ransum ialah
angka yang menunjukkan kg (gr) pati murni yang sama dayanya dengan 100 kg (gr)
dari bahan makanan itu untuk membentuk lemak badan di dalam tubuh. Hal ini
dimaksudkan, bila bahan makan atau ransum itu dikatakan memiliki MP 70, artinya
100 kg bahan makanan atau ransum tersebut mempunyai daya yang sama dengan 70 kg
pati murni dalam membentuk lemak badan di dalam tubuh. Dan MP dari suatu bahan
makanna juga menggambarkan kandungan energy.
a. Berbagai Macam Ransum
1)
Ransum starter ,yang dimaksud dengan babi hutan starter ialah anak babi hutan
yang masih menyusui dengan umur 8 – 10 minggu. Pada fase atau periode ini
mereka harus mendapatkan ransum starter, yaitu ransum yang terdiri dari :
• Komposisi bahan makanan yang mudah
dihisap oleh anak babi hutan dan pula mudah dicerna.
• Kandungan serat kasarnya rendah, misalnya dari bahan jagung giling halus,
tepung susu skim. Sebab susu kandungan proteinnya tinggi, sedangkan jagung
memiliki kadar cerna yang tinggi dan merupakan sumber karbohidrat.
•Kandungan protein 20 – 22 %, MP 70
• Serat kasar 3 %.
2) Ransum Grower Babi hutan grower yaitu
anak babi hutan sesudah melampaui fase starter sampai umur 5 bulan. Babi hutan-babi
hutan yang telah melewati fase grower dan mencapai berat 50 kg. Hal ini
dimaksudkan agar :
•
Babi hutan tumbuh cepat, sehat dan kuat. Bisa menghasilkan babi hutan-babi
hutan fattening yang tidak banyak lemak atau spek, melainkan banyak daging.
• Babi hutan bibit (breeding) dalam periode menyusui nanti akan bisa
memproduksi air susu cukup banyak.
3)
Ransum Fattening
Babi hutan fattening adalah babi hutan-babi hutan yang digemukkan sebagai babi
hutan potongan yang beratnya 50 – 100 kg. penggemukan ini dimulai semenjak
mereka sudah melewati fase grower yang berat hidupnya 50 kg sampai dengan bisa
dipotong yaitu pada waktu mencapai berat 100 kg. Ransum yang diberikan ialah
ransum fattening, yang terdiri dari :
Bahan makanan yang agak kasar
• Kadar protein 14%, MP 69.
4)
Ransum bibit, Ransum bibit merupakan ransum yang diberikan kepada babi hutan
dara, sebagai pengganti makanan fase grower atau babi hutan bunting3 bulan
pertaman. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah babi hutan tidak boleh
terlampau gemuk dan banyak fat. Untuk menghindarkan keadaan ini maka babi hutan
tersebut harus diberikan ransum khusus yaitu ransum bibit yang terdiri
dari:
Lahan.
Untuk pemeliharaan babi hutan hutan harus dipilih
dan diperhatikan kondisi lahan yang
cocok atau sesuai dengan jenis ternak babi hutan hutan, yang mana tergolong
hewan yang berdarah panas (homeoterm), dimana fisiologisnya selalu berusaha
mempertahankan kemantapan keadaan internal tubuh dengan kondisi lingkungan
eksternal yang cocok bagi hewan tersebut, selain itu untuk pemeliharaan babi
hutan adalah harus melihat areal yang harus dapat mengaliri limbah ke tempat
penampungan limbah. Dimana limbah harus benar-benar keluar dari lahan
peternakan tersebut dan lahan orang lain.
Kendala yang sering dialami dalam
beternak babi hutan ini adalah, kenyamanan lingkungan, bagi peternak babi hutan
yang berskala rumah tangga atau beternak babi hutan dipekarangan rumah haruslah
melihat letak lahan yang sesuai dan melihat dampak sosial bagi masyarakat yang
dapat menimbulkan penyakit bahkan bau yang juga berdampak tidak baik bagi
lingkungan masyarakat.
Pemasaran
Salah satu bagian yang tak dapat
dipisahkan dari usaha pemeliharaan ternak babi hutan adalah pemasaran. Karena
pemasaran produksi merupakan kunci keberhasilan dalam usaha beternak babi hutan.
Memasarkan babi hutan dalam jumlah yang tepat pada masa yang tepat , akan
memberikan keuntungan lebih baik bagi peternak . Tanpa diikuti pemasaran yang
baik maka hasilnya tidak akan membantu kelanjutan usaha tersebut. Tujuan utama
dari usaha ternak babi hutan adalah mengusahakan agar diperoleh keuntungan yang
memuaskan dari penjualan bibit babi hutan, babi hutan sapihan, babi hutan
potong atau hasil daging dan pupuk dari pengolahan limbah babi hutan.Tipe babi
hutan yang banyak dipasarkan adalah yang banyak dagingnya dan sedikit
lemak.yang termasuk tipe ini adalah tipe daging yang sering disebut pork type,
kemudian tipe sedang yang disebut bacon .
Sistem pemasaran.Peternak babi
hutan rakyat umumnya menjual ternaknya dalam bentuk ternak hidup, bukan dalam
bentuk daging atau hasil olahannya. Peternakan babi hutan rakyat terutama di
Bali sebagian besar menjual ternaknya melalui kelompok Gabungan Usaha Peternak Babi
hutan Indonesia tetapi ada juga yang menjual langsung ke pedagang atau
tengkulak, dimana mereka sendiri datang ke lokasi peternakan. Bisa juga dijual
langsung ke pembeli di pasar. Namun pasar yang khusus untuk babi hutan belum
tersedia. Untuk penjualan yang melalui kelompok, peternak cukup melapor ke
seksi pemasaran, dan mereka yang akan mengkoordinir mencarikan pembeli.
Penjualan dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok yang lain.Penjualan babi
hutan rakyat biasa dilakukan dengan taksiran tanpa ditimbang karena mereka
tidak mempunyai alat timbangan. Cara pembayaran dari gapoktan ke peternak
secara tunai, sedangkan dari gapoktan ke pedagang/ tengkulak, ada yang secara
tunai , ada juga yang secara tempo (hutang).
Harga pemasaran, Harga babi hutan di
pasaran berfluktuasi tergantung berbagai faktor .Ada dua faktor yang
mempengaruhi harga yaitu ketersediaan babi hutan dan permintaan pasar.
Ketersediaan babi hutan yang akan dijual akan berpengaruh terhadap permintaan
pasar yaitu dalam hubungan produksi dan kebutuhan. Apabila pasar mengalami
kebanjiran produksi melebihi daya serap, maka akan terjadi penurunan harga per
satuan produksi. Sebaliknya apabila permintaan pasar meningkat, sedangkan
jumlah produksi tidak mengikutinya, maka akan terjadi kenaikan harga persatuan
produksi. Kestabilan harga relatif akan dicapai apabila jumlah produksi dan
kebutuhan pasar selalu dipertahankan. Ketersediaan babi hutan juga dipengaruhi
oleh ketersediaan pakan. Jika harga pakan naik, maka secara otomatis usaha
produksi akan menyesuaikan yaitu dengan cara mengurangi jumlah babi hutan yang
dipelihara. Upaya ini untuk mencegah kerugian yang l;ebih besar bagi usahanya.
Selain itu harga di pasaran dipengaruhi oleh adanya peningkatan permintaan
pasar dan pada saat perayaan hari-hari besar. Permintaan pasar akan kebutuhan
daging babi hutan dipengaruhi oleh meningkatnya pendapatan masyarakat. Selain
itu pada perayaan hari-hari besar, permintaan daging babi hutan akan meningkat,
sehingga dapat meningkatkan harga babi hutan. Demikian juga dalam hal
pengemasan. Semakin meningkatnya pendapatan, dapat mengubah selera masyarakat
akan suatu produk. Masyarakat perkotaan yang lebih modern mempunyai selera yang
berbeda dalam memilih produk yang mempunyai bentuk penampilan yang lebih baik
akan produk olahan babi hutan.Pengolahan dengan kemasan yang lebih baik dan
menarik membutuhkan biaya tambahan sehingga akan meningkatkan harga satuan
daging babi hutan. Sasaran pemasaran juga mempengaruhi harga seperti pasaran
untuk ekspor ke luarnegeri, akan memberikan keuntungan yang lebih besar.
waktu yang tepat untuk penjualan
Ternak babi hutan adalah sudah bisa
dijual pada umur 10 - 12 bulan dengan berat hidup 90 - 110 kg. Babi hutan yang
berukuran berat yang belum mencapai standar berat hidup penjualan biasanya
dijual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga per kilogram berat
hidup babi hutan siap jual. Demikian juga dengan pengusaha daging beku,
biasanya melakukan pembelian babi hutan pada saat harga murah. Mengolah dan
mengemasnya , kemudian dibekukan agar dapat disimpan dalam waktu yang
dibutuhkan. Penjualan baru dilakukan pada saat harga yang menguntungkan. Oleh
karena itu perlu ada standard berat hidup penjualan babi hutan.
Penyakit
1. PENYAKIT
TIDAK MENULAR
Misalnya
penyakit akibat kekurangan zat-zat makanan tertentu (deficiency) seperti
:Anemia, (kekurangan darah),Penyebab: kekurangan zat besi dan tembaga, babi hutan induk air susunya hanya
sedikit mengandung zat besi.
Gejalah:Pucat, Diare
(mencret), pertumbuhan terganggu dan kehilangan berat badan, babi hutan banyak
berbaring dan buang kotoran disekitar tempat berbaring.
Pencegahan dan
Pengobatan untuk Babi
hutan bunting diberi makanan tambahan mineral yang banyak mengandung zat besi
dan tembaga.
untuk Anak babi hutan bisa diberi zat
besi dan tembaga dengan jalan injeksi: misalanya pigdex dengan dosis tepat.
2. PENYAKITA MENULAR
Yakni penyakit yang disebabkan oleh
gangguan dari suatu organisme (bakteri, virus), dan parasit seperti cacing,
kutu dls. Misalnya:
Mencret (Scours)
adalah penyakit yang menyerang alat pencernaan atau usus. Mencret banyak
menyerang anak babi hutan atau babi hutan-babi hutan muda. Secara umum
yang mempercepat terjadinya mencret ini adalah sanitasi yang tidak baik,
udara lembab, tanpa alas kandang, kurang gizi dan stress. Mencret
normal yang menyerang anak babi hutan yang masih kecil biasanya adalah (1) terlampau banyak air susu, 2-3
hari sebelum beranak sampai minggu setelah beranak makanan iduk dibatasi
supaya tidak mengganggu alat pencernaan anak babi hutan yang baru lahir. (2). Sementara babi hutan
menyususi induk babi hutan mengalami birahi tenang (tidak kelihatan,
sering terjadi 3 minggu setelah beranak) sehingga mengakibatkan perubahan
hormonal yang mempengaruhi susunan air susu. (3). Pada saat anak disapih, oleh karena itu, pada saat
menyapih harus dilakuakan secara bertahap, jangan mendadak, tetapi dengan
memberi makan penguat sedikit demi sedikit sambil masih tetap menyusui;
dan (4). Infeksi karena
cacaing, bakteri atau disentri.
Mencret putih (White
scours). Penyebab penyakit ini adalah
bakteri E.coli yang masuk lewat tali pusat yang sakit (infeksi). Bila
didukung kondisi lingkungan yang kurang baik (seperti yang dijelaskan
diatas) anak babi hutan mudah terjangkit sakit mencret putih.
untuk Gejalah: kotoran berupa cairan
yang berwarna putih seperti kapur dan sangat lemah, tidak mau menyusu serta
kepala menunduk
untuk Pencegahan dan Pengobatan: kandang
usahakan kering dan diberi alas dan makanan diberi tambahan aureomycin, TM 10.
untuk Penyakit ini biasanya diikuti disentri, anemia dll.
Brucellosis (Penyakit
keguguran menular), penyebab penyakit ini adalah
bakteri Brusella suis.
untuk Gejalah: bila menyerang induk
menyebabkan keguguran pada setiap kebuntingan (walaupun tidak semua keguguran
disebabkan Brusellosis terlalu sering keguguran dapat disebabkan oleh Brusella)
dan bila menyerang jantan, radang testes, lumpuh sampai mandul.
untuk Pencegahan dan pengobatan: sanitasi (beli bibit yang bebas dari
brucellosis), vaksinasi, dan ternak yang diserang sebaiknya dikeluarkan, jangan
dipelihara lagi. Penyakit ini suli diobati karena obat belum ditemukan,
vaksinasi penting
Penyakit ngorok. Penyebab
penyakit ini adalah bakteri Pasturella multocida.
untuk Gejala: (1). Yang terserang sesak nafas karena
ada lendir dalam pernafasan, ada suara ngorok dan leher terlihat bengkak, (2). Penyakit berlangsung cepat
kira-kira 1 minggu, (3).
Suhu badan naik, kadang-kadang disertai mencret, dan (4). Yang akut terus mati tibab-tiba tanpa didahului gejalah
apapun.
untuk Pencegahan dan pengobatan: (1).
Sanitasi dan pengelolaan yang baik (makanan), (2). Memisahkan babi hutan yang sakit dan (3). Tahap awal babi hutan bisa diobati dan diberi obat antibiotik
(Penicllin IM, Sulmet injeksi).
Penyakt kudis
(scabies): Penyebab penyakit ini adalah:
untuk Gejalah: babi hutan mengalami kerusakan kulit dengan luka-luka
yang berkerak
untuk Pencegahan dan
Pengobatan: (1). Babi
hutan yang sakit segera dipisahkan supaya tidak menular kepada lainnya, (2). Kandang harus dibersihkan,
disemprot atau didesinfektan dengan lysol dan lain-lain, supaya kutu yang
menempel dikandang mati, dan (3).
Yang sakit diobati dengan scabisix atau dalam keadaan darurat dapat diolesi
dengan oli bekas atau minyak kelapa yang dicampur dengan tepung belerang.
Penyakit tetanus: Penyebab
penyakit ini adalah bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka
terbuka.
untuk Gejalah: Terjadi
kekejangan pada urat daging, mulut, leher, dan anggota badan lainnya, Sulit
bergerak, perut keras mengejang sulit bernafas, Kotoran dan air kencing
tertahan. untuk Pencegahandan
Pengobatan: alat-alat untuk kastrasi harus steril, luka bekas
kastrasi harus diberi antibiotik (preparat sulfa) atau suntikan dengan serum
tetanus.
Penyakit cacing
bulat: Penyebab penyakit ini adalah cacing
ascaradis, banyak menyerang babi hutan muda
untuk
Gejalah: Babi hutan anak kerdil, perut besar dan punggung
mengkerut tampak bungkuk; Mencret, nafsu
makan kurang; dan Bila serangan hebat
timbul gejalah pneumonia.
untuk Pencegahan dan
pengobatan: Sanitasi kandang;
Bila anak babai hendak dilepas, jangan
ditempat yang biasa untuk melepas babi hutan dewasa; dan Beri piperazine yang dilarutkan dalam air.
(dosis lihat petunjuk pemakaian).